Membangun Perpustakaan Bung Karno

Saturday, July 03, 2004

Naskah ini dikutip langsung dari makalah yang disampaikan oleh Walikota Blitar Drs. Djarot Saiful Hidayat, MS. saat Kongres IPI di Batu

Tersimpan di PERPUSJATIM.GO.ID


DASAR PEMIKIRANPembangunan Perpustakaan Bung Karno di Kota Blitar dilandasi oleh beberapa pemikiran baik dari sudut pandang historis, ideologis maupun empiris. Dari sudut pandang historis Kota Blitar tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan. Di Kota Blitar lahir, tumbuh dan berkembang semangat kepahlawanan yang dikobarkan oleh beberapa putra terbaik bangsa, antara lain Aryo Blitar sebagai cikal bakal perlawanan kepada Belanda di wilayah Blitar dan sekitarnya, Sudanco Supriyadi yang terkenal dengan pemberontakan PETA dan Bung Karno sebagai Pahlawan Proklamator yang sejak masa muda sampai dengan meninggal tetap konsisten kepada roh perjuangannya yaitu mengorbankan semangat Nasionalisme bagi seluruh bangsa Indonesia. Telah menjadi rahasia umum bahwa karya-karyanya diberbagai bidang selalu bernilai seni tinggi sehingga diakui dan dihargai oleh para seniman, politikus dan negarawan besar dunia. Salah satu karya besar Bung Karno yang sampai saat ini belum dapat dicari tandingannya adalah konsep dan pemikiran beliau tentang dasar negara yang diberinya nama PANCASILA. Dari situlah sebetulnya konsep tentang masa depan bangsa dan negara Indonesia dirancang bangun.Dari sudut pandang Ideologis pembangunan Perpustakaan Bung Karno diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan bagi segenap lapisan masyarakat terutama gene-rasi muda agar lebih mengenal secara obyektif dan holistik pemikiran Bung Karno sehingga ke depan mampu menempatkannya sebagai kekayaan intelektual bangsa yang patut disejajarkan dengan berbagai pemikiran, konsep dan ideologi-ideologi besar dunia.Sedangkan secara Empiris, pembangunan Perpustakaan Bung Karno akan dapat melengkapi keberadaan Makam Bung Karno yang sampai dengan saat ini tetap menjadi primadona wisata lokal, regional dan nasional bahkan internasional. Lebih daripada itu keberadaan Perpustakaan Bung Karno sangat sesuai dengan pola kehidupan Bung Karno yang sangat mencintai buku baik dalam kapasitas sebagai pribadi yang gemar mengoleksi buku-buku maupun sebagai penulis yang produktif. Sebagai ilustrasi dapat dicuplik sebagai kesan Bambang Nursena dalam bukunya Religi dan Religiusitas Bung Karno keberagaman mengokohkan ke Indonesia.“Bung Karno, tidak ayal lagi, ia laksana sumber air yang tak pernah kering. Ratusan buku telah diterbitkan, mulai dari yang ringan dari biografinya: masa muda dan kisah-kisah asmaranya atau sisi-sisi lain kehidupannya yang selalu menarik, hingga para ahli yang secara khusus membahas pemikiran-pemikiran politiknya. Retorika dan gaya bahasanya pun tidak kalah menariknya untuk dijadikan bahan kajian tersendiri. Bahkan di tengah-tengah masyarakat jawa yang memujanya, banyak buku populer yang mengangkat dimensi magic yang memancar dari sosok Penyambung Lidah Rakyat Indonesia itu, sebuah gelar yang memang sangat disukainya”.Berangkat dari landasan pemikiran tersebut, maka pembangunan Perpustakaan Bung Karno nantinya diharapkan tidak hanya melengkapi keberadaan makam Bung Karno tetapi juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan intelektual kalangan cerdik pandai yang ingin melakukan studi perbandingan proses perkembangan sebuah bangsa yang dimulai dari pengokohan semangat kebangsaan sampai dengan pemantapan rasa cinta tanah air yang bermuara kepada terbentuknya sebuah negara, mengingat dalam perpustakaan tersebut nantinya tidak hanya berisi buku-buku yang mencerminkan pemikiran, konsep dan ideologi politis Bung Karno semata tetapi juga berisi berbagai pemikiran dari tokoh-tokoh dunia lainnya.Dengan demikian pendirian Perpustakaan Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia Pada lokasi yang direncanakan, keberadaannya akan mampu memberikan fakta historis yang mampu memberikan dan mendukung bukti otentik yang secara terbuka dan obyektif dapat diteliti dan dipelajari kebenarannya demii kepentingan generasi sekarang dan mendatang agar dapat menghargai dan mampu melanjutkan apa yang telah dicapai oleh para pejuang dalam mewujudkan kemerdekaan yang menjadi cita-cita bangsa.Lebih jauh daripada itu pelestarian fakta sejarah dipandang sangat penting bagi kelangsungan hidup sebuah negara kebangsaan mengingat fakta-fakta sejarah yang ada sebelumnya dapat dijadikan pedoman bagi penentuan arah perjuangan bangsa di masa mendatang. Hal tersebut secara tegas terungkap dalam naskah prasasti yang ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarno Putri (pada waktu itu masih menjadi Wakil Presiden) dalam pembukaan Pameran Lukisan taraf internasional di Perpustakaan Nasional RI pada tanggal 14 Mei 2001:“Kemajuan suatu negara ditentukan juga oleh kemampuan untuk menghargai nilai-nilai karya cipta bangsa di masa lampu, dilestarikan dan dikaji manfaatnya untuk masa kini serta dijadikan acuan dalam mewujudkan cita-cita bangsa di masa mendatang”.Jadi, program pembangunan Perpustakaan Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia bukanlah gagasan yang menjelma begitu saja tetapi sebuah harapan, cita-cita dan sekaligus sebuah perjuangan yang harus diwujudkan secara bersama-sama antara Pemerintah Kota Blitar dengan berbagai kalangan terkait baik dari kalangan terkait baik dari kalangan keluarga dan pecinta Bung Karno, Pemerintah Pusat dan Propinsi maupun kalangan cerdik pandai yang terdiri dari praktisi ilmiah didalam dan diluar kampus maupun para observatori dan terlebih lagi para pustakawan dalam dan luar negeri.MAKSUD DAN TUJUANMenyediakan informasi yang lengkap dan obyektif kepada masyarakat tentang perjalanan hidup Sang Proklamator Bung Karno/Presiden Republik Indonesia Pertama.Memberikan informasi atau rekaman peristiwa perjuangan Bung Karno yang dikumpulkan dari berbagai sumber, dilestarikan dan disajikan kepada bangsa agar dapat dimanfaatkan untuk menen-tukan arah perjuangan bagi gene-rasi penerus yang diharapkan dapat melahirkan gagasan atau pemikiran cemerlang yang mampu mengisi kemerdekaan dengan melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil makmur dan sejahtera.Pelestarian fakta historis perjuangan Bung Karno yang dapat mendukung serta memberi-kan bukti otentik secara kebenarannya demi kepentingan generasi sekarang dan mendatang sehingga mampu menghargai jasa-jasa perjuangan dalam mewujudkan kemerdekaan yang menjadi cita-cita semua bangsa.Memperkaya khasanah wisata Makam Bung Karno sehingga para wisatawan dapat memperdalam apresiasinya tentang Bung Karno melalui kisah Putra Sang Fajar di Perpustakaan yang lokasinya berdekatan dengan Makam.TUJUANBerdasarkan jenis-jenis perpustakaan sebagaimana dipaparkan dimuka maka Perpustakaan Bung Karno lebih mengarah kepada karakteristik perpustakaan umum. Berkaitan dengan itu perlu kiranya kita merujuk kepada manifesto perpustakaan umum yang dikeluarkan oleh UNESCO pada tahun 1972. Dalam manifesto perpustakaan umum sangat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan bangsa karena perpustakaan umum mempunyai empat tujuan utama yaitu:Memberi kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik.Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang dalam kalangan masyarakat.Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan atupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan berkesinambungan atupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis ini hanya dapat dilakukan oleh perpustakaan umum karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya penata Kepustakawan yang terbuka bagi umum. Perpustakaan Nasional juga terbuka bagi umum memanfaatkannya tidak selalu terbuka langsung bagi perorangan, ada kalanya harus melalui perpustakaan lain.Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.LOKASIRencana lokasi pembangunan perpustakaan Bung Karno terletak di Kelurahan Sentul Kecamatan Kepanjen Kidul yang merupakan satu komplek dengan makam Bung Karno. Di mana tanah untuk lokasi pembangunan Perpustakaan merupakan tanah hibah milik pribadi Bapak Pamoe Rahardjo kepada Pemerintah Kota Blitar seluas 4.029 m2Dalam upaya menciptakan kawasan Perpustakaan yang memadai dengan berbagai sarana pendukungnya, saat ini telah dilakukan pendekatan-pendekatan dengan warga di sekitar makam dan rencana Perpustakaan agar rela menyerahkan tanahnya dengan cara ganti untung atau jenis apapun tanpa menyusahkan warga pemilik tanah.Bila hal ini dapat berjalan lancar, maka kawasan Makam Bung Karno dan Perpustakaan luasnya menjadi 1,5 – 2 ha.Untuk lebih jelasnya rencana pengembangan wisata dan lokasi Perpustakaan dapat dilihat pada lampiran.RENCAN PEMBANGUNANRencana Pembangunan Perpustakaan Bung Karno berada dalam kawasan Makam Bung Karno menyatu dengan areal Makam Bung Karno, Pusat Promosi Produksi Unggulan Kota Blitar dan Jawa Timur, Pusat penjualan Ikan Koi, Kawasan Stadion/Lapangan Tenis terbuka dan tertutup.Konstruksi direncanakan bertingkat 3 (tiga) ditambah lantai dasar sebagai pusat aktivitas pengelola/sekretariat, dengan bangunan utama ukuran panjang 45 m dan lebar 33 m.Rencana perpustakaan diba-ngun dengan pondasi Strons, struktur beton bertulang. Rangka atap bahan besi baja dan penutup dari bahan genteng.Sebagain tembok dalam dilapis dengan marmer dan keramik, serta lantai dari marmer dan keramik.Luas lantai yang akan dibangun meliputi:1.Lantai dasar dengan luas 1.653 m2 digunakan untuk:a.Ruang perkantoran pengelolab.Ruang tunggu pengunjungc.Lobid.Auditoriume.Penerimaan barang/bongkar muat barangf.Gudangg.Kamar mandi/WCh.Tanggai.Pengamananj.Eskalatork.Tangga2.Lantai dengan luas 1.485 m2 direncanakan untuk:a.Ruang pamer/Dokumen Pra Kemerdekaan.b.Ruang pamer/Dokumen Masa Kemerdekaan.c.Ruang pamer/Dokumen Pasca Kemerdekaan yang berisi dokumen, gagasan, majalah, surat kabar, keluarga Bung Karno, dll.d.Patung setengah badan Bung Karno dalam posisi sedang menulis yang dikelilingi kolam dengan air yang jernih di tengah-tengah bagunan.e.Ruang VVIPf.Ruang Pertemuang.Ruang Utamah.Ruang Cenderamatai.KM/WC VVIP dan umumj.Ruang Tungguk.Ruang Keamananl.Eskalatorm.Tangga3.Lantai II dengan luas 1.485 m2 direncanakan untuk:a.Ruang Galeri Fotob.Ruang Bioramac.Ruang Tunggud.Ruang Keamanane.Ruang KM/WCf.Eskalatorg.Tangga4.Lantai III dengan luas 1.485 m2 direncanakan untuk:a.Ruang koleksi, dokumenter, arsip, buku-buku, surat kabar, audio visual, mikrofilm dll.b.Cafetariac.Ruang Jagad.Ruang KM/WCe.Ruang Tungguf.Eskalator